1. Definisi dan Dasar Pengambilan
Keputusan
Keputusan
merupakan suatu pemutusan atau
pengakhiran dari pada suatu proses pemikiran tentang suatu masalah atau
problem, untuk menjawab pertanyaan apa yang harus diperbuat guna mengatasi
masalah tersebut, dengan menjadikan pilihan pada salah satu alternatif
tertentu. (Atmosudirsjo S
Prajudi, 1982).
Jadi keputusan juga dapat diartikan sebagai hasil
dari proses pemutusan atau pembahasan mengenai suatu masalah yang digunakan acuan
untuk menentukan solusi dari masalah tersebut. Pengambilan keputusan merupakan
kegiatan yang sangat penting dalam organisasi terlebih lagi pada pemimpin dari
organisasi itu sendiri. Keputusan yang diambil sangat mempengaruhi organisasi
tersebut dan menentukan nasib serta masa depan organisasi.
Dasar
dasar yang digunakan dalam mengambil keputusan menurut George R. Terry
antara lain:
a.
Intuisi
Pengambilan keputusan berdasarkan intuisi adalah pengambilan
keputusan yang berdasarkan perasaan yang sifatnya subyektif.
Keputusan yang dihasilkan seringkali relatif kurang baik karena
seringkali mengabaikan dasar-dasar pertimbangan lainnya.
b.
Pengalaman
Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki
manfaat bagi pengetahuan praktis, karena dengan pengalaman yang dimiliki
seseorang, maka dapat memperkirakan keadaan sesuatu, dapat memperhitungkan
untung-ruginya dan baik-buruknya keputusan yang akan dihasilkan.
c.
Wewenang
Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang biasanya dilakukan oleh
pimpinan terhadap bawahannya, atau oleh orang yang lebih tinggi kedudukannya
kepada orang yang lebih rendah kedudukannya. Hasil keputusannya dapat bertahan
dalam jangka waktu yang cukup lama, otentik, diktatorial, bersifat rutinitas
serta menimbulkan ketakaburan.
d.
Fakta
Pengambilan keputusan berdasarkan data dan fakta empiris dapat
memberikan keputusan yang sehat, solid dan baik.
e.
Rasional
Pada pengambilan keputusan yang
berdasarkan rasio, keputusan yang dihasilkan bersifat objektif, logis, lebih
transparan dan konsisten untuk memaksimumkan hasil atau nilai dalam batas
kendala tertentu, sehingga dapat dikatakan mendekati kebenaran atau sesuai
dengan apa yang diinginkan.
2. Jenis-Jenis Keputusan Organisasi
Secara umum keputusan dibedakan menjadi 2 keputusan yang diprogramkan (program decision) melibatkan masalah-masalah yang sederhana, umum, dan kerap terjadi dimana
solusinya telah ditentukan sebelumnya. dan
keputusan yang tidak diprogramkan (non-programmed decision) masalah-masalah lain yang lebih rumit. (Louis E Boone dan David L.
Kurtz, 2007).
Jenis keputusan dibagi menjadi tiga macam :
a.
Keputusan terstruktur adalah keputusan
yang dilakukan secara berulang-ulang dan bersifat rutin.
b.
Keputusan semiterstruktur adalah keputusan
yang mempunyai sifat sebagai keputusan dapat ditangani oleh komputer dan yang
lain tetap harus dilakukan oleh pengambil keputusan.
c.
Keputusan tak terstruktur adalah keputusan
yang penangananya rumit, karena tidak terjadi berulang-ulang atau tidak sengaja
terjadi.
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Pengambilan Keputusan
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan sebagai berikut :
a.
Kondisi/kedudukan
Dalam kerangka pengambilan keputusan,
posisi/kedudukan seseorang dapat dilihat dalam hal berikut yaitu letak posisi
apakah dia sebagai pembuat keputusan, penentu keputusan, atau staff lalu
kemudian tingkatan posisi apakah dia sebagai strategi, policy, peraturan,
organisasional, operasional atau teknis.
b.
Masalah
Masalah atau problem adalah apa yang
menjadi peng-halang untuk tercapainya tujuan, yang merupakan penyimpangan
daripada apa yang diharapkan, direncanakan atau dikehendaki dan harus
diselesaikan.
c.
Situasi
Merupakan keseluruhan faktor-faktor dalam
keadaan, yang berkaitan satu sama lain, dan yang secara bersama-sama
memancarkan pengaruh terhadap kita beserta apa yang hendak kita perbuat.
Faktor-faktor tersebut antara lain faktor konstan dan faktor tidak konstan.
d.
Kondisi
Kondisi adalah keseluruhan dari
faktor-faktor yang secara bersama-sama menentukan daya gerak, daya ber-buat
atau kemampuan kita. Sebagian besar faktor-faktor tersebut merupakan sumber
daya-sumber daya.
e.
Tujuan
Tujuan yang hendak dicapai, baik tujuan
perorangan, tujuan unit (kesatuan), tujuan organisasi, maupun tujuan usaha,
pada umumnya telah tertentu/ telah ditentukan. Tujuan yang ditentukan dalam
pengambilan keputusan merupakan tujuan antara atau objektif.
4.
Implikasi Manajerial
Proses pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi
merupakan hal yang sangat penting. Hal ini sangat berpengaruh terhadap
kelangsungan hidup suatu organisasi. Pada proses ini pemimpin dari sebuah
organisasi memegang peran yang sangat penting dalam membuat keputusan.
Implikasi pengambilan keputusan ini dapat dilihat pada kehidupan sehari hari
seperti kepala perusahaan yang ketika menghadapi masalah akan melakukan
perundingan dengan bawahannya dan perundingan itu menghasilkan keputusan yang
ditetapkan oleh kepala perusahaan atas persetujuan anggota perusahaan.
Rendahnya kemampuan pemimpin organisasi dalam mengambil keputusan akan
berdampak buruk bagi organisasinya karena ketidakstabilan dan akan membuat
pendirian organisasi itu goyah. Dan sebaliknya kemampuan pengambilan
keputusanyang baik akan berdampak baik pada organisasi itu sendiri. Oleh karena
itu dalam mengambil keputusan harus dipikirkan dengan baik dan bijaksana demi
kepentingan bersama.
Sumber:
Boone, Louis E dan
David L. Kurtz. 2007. Pengantar
Bisnis Kontemporer. Selemba Empat : Jakarta.
Ismail, Hasan. 2013. BAB 5 dan 6 Definisi Dan Dasar Pengambilan
Keputusan. Hasan_Ismail. http://hasanismail25.wordpress.com/2013/05/15/bab-5-dan-6-definisi-dan-dasar-pengambilan-keputusan/.
13 Mei 2014. 15:24 WIB.
Nachrowi ,Djalal Nachrowi, PhD, dan Hardius Usman, Msi. 2004. Teknik
Pengambilan Keputusan.Jakarta : PT Grasindo.
Prajudi, Atmosudirdjo S. 1982 . Beberapa Pandangan Umum Tentang
Pengambilan Keputusan : Decision Making. Jakarta : Ghalia Indonesia.
Sudrajat, Akhmad. 2010. Konsep Pengambilan Keputusan. Tentang
Pendidikan. http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2010/05/16/pengambilan-keputusan/
. 13 Mei 2014. 15:45 WIB.
Syafaruddin, Anzizhan. 2004. Sistem Pengambilan Keputusan Pendidikan. Jakarta:
PT. Grasindo
Zuhdi, Aliq. (2007). Peran Pemodelan Sistem Dalam Pengambilan Keputusan Untuk Aplikasi
Manufaktur Dan Energi. Dalam Jurnal Seminar Nasional III SDM Teknologi
Nuklir Yogyakarta 21-22 November 2007[Online], 9 halaman.Tersedia: http://jurnal.sttn-batan.ac.id/wp-content/uploads/2008/06/24-aliq-249-257.pdf
. [13 Mei 2014, 16:01 WIB].