Teori dan Contoh Kasus Kepemimpinan


1.      Definisi Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah sebuah hubungan yang saling mempengaruhi di antara pemimpin dan pengikut (bawahan) yang menginginkan perubahan nyata yang mencerminkan tujuan bersamanya.
2.      Teori Kepemimpinan

a.       Teori orang-orang terkemuka
Bernard, Bingham, Tead dan Kilbourne menerangkan kepemimpinan berkenaan dengan sifat-sifat dasar kepribadian dan karakter.
b.      Teori lingkungan
Mumtord, menyatakan bahwa pemimpin muncul oleh kemampuan dan keterampilan yang memungkinkan dia memecahkan masalah sosial dalam keadaan tertekan, perubahan dan adaptasi. Sedangkan Murphy, menyatakan kepemimpinan tidak terletak dalam dari individu melainkan merupakan fungsi dari suatu peristiwa.
c.       Teori personal situasional
Case (1933) menyatakan bahwa kepemimpinan dihasilkan dari rangkaian tiga faktor, yaitu sifat kepribadian pemimpin, sifat dasar kelompok dan anggotanya serta peristiwa yang diharapkan kepada kelompok.
d.      Teori interaksi harapan
Homan (1950) menyatakan semakin tinggi kedudukan individu dalam kelompok maka aktivitasnya semakin meluas dan semakin banyak anggota kelompok yang berhasil diajak berinteraksi.
e.       Teori humanistik
Likert (1961) menyatakan bahwa kepemimpinan merupakan proses yang saling berhubungan dimana seseorang pemimpin harus memperhitungkan harapan-harapan, nilai-nilai dan keterampilan individual dari mereka yang terlibat dalam interaksi yang berlangsung.
f.       Teori pertukaran
Blau (1964) menyatakan pengangkatan seseorang anggota untuk menempati status yang cukup tinggi merupakan manfaat yang besar bagi dirinya. Pemimpin cenderung akan kehilangan kekuasaaanya bila para anggota tidak lagi sepenuh hati melaksanakan segala kewajibannya.
3.      Tipe-tipe kepemimpinan
a.      Tipe pemimpin Otokratis
Ciri-cirinya antara lain:
-          Menganggap organisasi sebagai milik pribadi
-          Keras dalam mempertahankan prinsip
-          Jauh dari bawahan
-          Tidak mau menerima kritik, saran, dan pendapat
-          Perintah diberikan secara paksa
b.      Tipe Militeristis
Ciri-cirinya antara lain:
-           Sering mempergunakan sistem perintah dalam menggerakkan bawahannya
-          Senang bergantung pada pangkat dan jabatan dalam menggerakkan bawahannya
-          Menuntut disiplin yang tinggi dan kaku dari bawahan
-          Segala sesuatu bersifat formal
c.       Tipe Paternalistis
Ciri-cirinya antara lain:
-          Menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa
-          Bersikap terlalu melindungi
-           Pemimpin bertindak sebagai bapak
-          Keputusan di tangan pemimpin
d.      Tipe Open Leadership
Ciri-cirinya antara lain:
-          Berpartisi aktif dalam kegiatan organisasi
            -           Bersifat terbuka
            -          Bawahan diberi kesempatan untuk memberi saran dan ide-ide baru
            -          Keputusan ada di tangan pemimpin
            -          Menghargai potensi individu
e.       Tipe Laissez Faire
Ciri-cirinya antara lain:
-           Memberi kebebasan kepada para bawahan
-          Pimpinan tidak terlibat dalam kegiatan
-          Semua pekerjaan dan tanggung jawab dilimpahkan kepada bawahan
f.       Tipe Demokratis
Ciri-cirinya antara lain:
-          Berpartisipasi aktif dalam kegiatan organisasi
-          Bersifat terbuka
-          Senang menerima saran, pendapat bahkan kritik.

Kasus 4 : Bank seruni
            Bank Seruni Indonesia adalah bank terbesar di Yogyakarta. Bank ini mempunyai empat cabang yang tersebar di  empat kabupaten di DIY. Selama beberapa bulan manajemen telah dan sedang mempertimbangkan suatu perubahan prosedur-prosedur evaluasi latihan. Suatu perubahan yang akan mempengaruhi baik departemen personalia maupun para manajer cabang. Rencana tersebut telah didiskusikan dengan semua orang yang akan dikenai, dan sebagian dari mereka  menentang perubahan itu. Penyelia latihan, Atika Nurhadi, adalah salah seorang penentang yang paling keras.
            Setelah diskusi dengan para pengelola bank lainnya, wakil direktur bidang personalia, Ramona Dangdut, memutuskan untuk mengimplementasikan perubahan. Dia membentuk dan menyeleksi para anggota satuan tugas khusus untuk mengimplmentasikan perubahan dan memilih Atika sebagai kepala satuan kerja tersebut. Ketika Ramona meminta kesediaan Atika, dia menerima jabatan itu kemudian berkata : “Bapak tahu bahwa saya menentang perubahan ini. Mengapa bapak memilih saya sebagai pimpinan?”.
            Ramona menimpali : “Ya, saya mngetahui ketidaksetujuan saudara. Kami memilih saudari karena kami menganggap bahwa bila ada berbagai kekurangan dalam usulan perubahan, saudari akan menemukannya. Dan kami percaya bahwa saudari dapat membetulkannya.”
Pertanyaan:
1.      Mengapa seorang manajer seperti Ramona memilih pemimpin oposisi untuk mengimplementasikan perubahan? Apakah saudara setuju dengan tindakkan Ramona tersebut? Mengapa?
Ø  Jawab:
-          Hal ini disebabkan karena Ramona menyadari bahwa orang yang paling menentang itu merupakan orang yang paling tahu akan kelemahan dari perubahan tersebut. Dengan hal itu ia berpendapat bahwa orang yang lebih tahu akan kelemahan perubahan tersebut layak untuk menjadi pemimpin dibandingkan dengan yang menyetujuinya.Dalam kasus ini Ramona merupakan tipe pemimpin yang demokratis, dia mempertimbangkan pendapat-pendapat dari bawahannya,melakukan musyawarah dan memberikan kesempatan terhadap pihak oposisinya. Ya, saya setuju dengan tindakan Ramona, hal ini disebabkan dengan menempatkan pemimpin oposisi yang mengetahui kelemahan serta kekurangan dari perubahan yang akan diimplementasikan, maka pemimpin tersebut diharapkan akan melakukan perubahan dan perbaikan sehingga perubahan itu dapat semakin berkembang dan menjadi lebih baik lagi.

2.      Berapa besar derajat kesuksesan Ramona dalam pelaksanaan perubahan menurut perkiraan saudara? Apa alasan saudara berpendapat demikian?
Ø  Jawab:
-          Menurut perkiraan saya derajat kesuksesan Ramona dalam melaksanakan perubahan itu cukup tinggi keberhasilannya. Hal ini disebabkan karena dia telah menempatkan seseorang yang mnegerti akan kelemahan programnya itu sebagai pemimpin dari pelaksanaan perubahan itu sendiri. Karena dia mengetahui kalemahan dan kekurangan dari program tersebut maka kelemahan itu akan dapat disadari dan diperbaiki dan dapat menjadikan program ini sukses dan lebih baik lagi. 

0 komentar:

Posting Komentar

 
My Story Blog Design by Ipietoon