TOPIK
- Pengertian Topik
Secara
etimologis, kata “topik” berasal dari kata bahasa Yunani, topoi yang berarti
“tempat”. Ini berarti topik merupakan sesuatu yang sudah ditentukan dan
dibatasi. Topik berarti pokok pembicaraan atau pokok permasalahan. Topik karangan
adalah suatu hal yang digarap menjadi karangan. Topik merupakan jawaban atas
pertanyaan Masalah apa yang akan ditulis? atau Hendak menulis tentang apa?
Jika seseorang akan mengarang, ia terlebih dahulu harus memilih dan menetapkan topik karangannya. Ciri khas topik terletak pada permasalahannya yang berifat umum dan belum terurai berbeda dengan topik, adapun judul karangan pada umumnya adalah rincian dan penjabaran dari topik.
Jadi
dapat disimpulkan bahwa topik merupakan gagasan atau pokok permasalahan dimana
telah ditentukan dan dibatasi serta bersifat umum dan dapat didapatkan dari
sumber-sumber tertentu.
- Syarat – Syarat Topik
- Topik harus menarik perhatian
penulis.
Topik yang menarik perhatian akan memotivasi pengarang penulis secara terus-menerus mencari data-data untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya.Penulis akan didorong agar dapat menyelesaikan tulisan itu sebaik-baiknya.Suatu topik sama sekali tidak disenangi penulis akan menimbulkankesalahan.Bila terdapat hambatan ,penulis tidak akan berusaha denngan sekuat tenaga untuk mengumpulkan data dan fakta yang akan digunakan untuk memecahka masalah. - Diketahui oleh penulis.
Penulis hendaklah mengerti atau mengetahui meskipun baru prinsip-perinsip ilmiahnya.
Contoh:
• Mencari sumber-sumber data .
• Metode atau penerapan yang digunakan.
• Metode analisis yang akan digunakan.
• Buku-buku referensi yang digunakan. - Jangan terlalu baru,jangan
terlalu teknis dan jangan terlalu kontroversial.
Bagi penulis pemula,topik yang baru kemungkinan belum ada referensinya dalamkepustakaan.Topik yang terlalu teknis kemungkinan dapat menjebak penulis bila tidak benar-benar menguasai bahan penulisannya.Topik yang kontroversial akan menimbulkan kesulitan untuk bertindak secara objektif. - Bermanfaat.
Topik yang dipilih hendaknya bermanfaat. Ditinjau dari segi akademis dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dan dapat berguna dalam ehidupan sehari-hari maupun dari segi praktis. - Jangan terlau luas.
Penulis harus membatasi topik yang akan ditulis.Setipa penulis harus betul-betul yakin bahwa topik yang dipilihnya cukup sempit dan berbatas untuk digarap sehingga tulisannya dapat terfokus. - Topik yang dipilih harus berada disekitar kita.
- Topik yang dipilih harus yang menarik.
- Topik yang dipilih ruang lingkup sempit dan terbatas.
- Topik yang dipilih memiliki data dan fakta yang obyektif.
- Topik yang dipilih harus kita ketahui prinsip-prinsip ilmiahnya. topik yang di pilih jangan terlalu baru.
- Topik yang dipilih memiliki sumber acuan.
Cara pembatasan Topik yaitu :
Pembatasann topik sekurang-kurangnya dapat membantu pengarang dalam beberapa hal:
• Memungkinkan pennulis penuh dengan keyakinan dan kepercayaan bahwa topik tersebut benar-benar diketahuinya.
• Memungkinkan penulis mengadakan penelitian lebih intensif mengenai masalahnya.
- Sumber-Sumber
Topik
Tak jarang seorang
openulis bingung saat menentukan hendak menulis apa, rasanya semua menarik dan
banyak yang sudah ditulis orang sebenarnya banyak hal yang dapat dijadikan
topik tulisan. Untuk membantu menentukan topik, seperti yang disampaikan Wayne
N. Thompson dalam Rakhmat (1999:20), seorang penulis daat menemukan sumber topik
dengan cara sebagai berikut:
- Pengalaman Pribadi
a. Perjalanan
b. Tempat yang pernah dikunjungi
c. Kelompok Anda
d. Wawancara dengan tokoh
e. Kejadian luar biasa
f. Peristiwa lucu - Hobi dan Keterampilan
a. Cara melakukan sesuatu
b. Cara kerja sesuatu - Pengalaman Pekerjaan atau
Profesi
a. Pekerjaan tambahan
b. Profesi keluarga - Pelajaran Sekolah/Kuliah
a. Hasil-hasil penelitian
b. Hal-hal yang perlu diteliti lebih lanjut - Pendapat pribadi
a. Kritik terhadap buku, film, puisi, pidato, iklan, siaran radio /televisi
b. Hasil pengamatan pribadi - PeristiwaHangat dan Pembicaraan
publik
a. Berita halaman muka surat kabar
b. Topik tajuk rencana
c. Artikel
d. Materi kuliah
e. Penemuan mutakhir - Masalah Abadi
a. Agama
b. Pendidikan
c. Sosial danmasyarakat
d. Problem pribadi - Kilasan Biografi
a. Orang-orang terkenal
b. Orang-orang berjasa - Kejadian khusus
a. Perayaan atau peringatan
b. Peristiwa yang eratkaitannya dengan perayaan - Minat Khalayak
a. Pekerjaan
b. Hobi
c. Rumah tangga
d. Pengembangan diri
e. Kesehatan dan penampilan
f. Tambahan ilmu
g. Minat khusus
TEMA
Secara etimologis, kata
“tema” berasal dari bahasa Yunani yaitu tithenai yang berarti ”sesuatu yang
telah diuraikan. Ini berarti topik merupakan sesuatu yang sudah ditentukan dan
dibatasi. Tema berarti pokok pemikiran. Pokok pemikiran tertentu yang akan disampaikan
oleh penulis dalam karangannya disebut tema karangan. Penetapan tema sebelum
mulai mengarang sangatlah penting untuk menjamin penyampaian ide secara teratur
dan jelas sehingga isi karangan akan dapat dipahami oleh pembaca dengan mudah.
Jadi,
tema dapat dikatakan juga sebagai pokok pemikiran tertentu yang merupakan gambaran
dari maksud dan sudut pandang penulis dan mendasari terbentuknya suatu tulisan
atau karangan.
a.
Syarat-
Syarat Tema
1.
Tema menarik perhatian penulis.
Tema yang menarik perhatian penulis akan memungkinkan penulis berusaha terus- menerus mencari data untuk memecahakan masalah-masalah yang dihadapi, penulis akan didorong terus-menerus agar dapat menyelesaikan karya tulis itu sebaik-baiknya.
Tema yang menarik perhatian penulis akan memungkinkan penulis berusaha terus- menerus mencari data untuk memecahakan masalah-masalah yang dihadapi, penulis akan didorong terus-menerus agar dapat menyelesaikan karya tulis itu sebaik-baiknya.
2.
Tema dikenal/diketahui dengan
baik.
Maksudnya bahwa sekurang-kurangnya prinsip-prinsip ilmiah diketahui oleh penulis. Berdasarkan prinsip ilmiah yang diketahuinya, penulis akan berusaha sekuat tenaga mencari data melalui penelitian, observasi, wawancara, dan sebagainya sehingga pengetahuannya mengenai masalah itu bertambah dalam. Dalam keadaan demikian, disertai pengetahuan teknis ilmiah dan teori ilmiah yang dikuasainya sebagai latar belakang masalah tadi, maka ia sanggup menguraikan tema itu sebaik-baiknya.
Maksudnya bahwa sekurang-kurangnya prinsip-prinsip ilmiah diketahui oleh penulis. Berdasarkan prinsip ilmiah yang diketahuinya, penulis akan berusaha sekuat tenaga mencari data melalui penelitian, observasi, wawancara, dan sebagainya sehingga pengetahuannya mengenai masalah itu bertambah dalam. Dalam keadaan demikian, disertai pengetahuan teknis ilmiah dan teori ilmiah yang dikuasainya sebagai latar belakang masalah tadi, maka ia sanggup menguraikan tema itu sebaik-baiknya.
3.
Bahan-bahannya dapat diperoleh.
Sebuh tema yang baik harus dapat dipikirkan apakah bahannya cukup tersedia di sekitar kita atau tidak. Bila cukup tersedia, hal ini memungkinkan penulis untuk dapat memperolehnya kemudian mempelajari dan menguasai sepenuhnya.
Sebuh tema yang baik harus dapat dipikirkan apakah bahannya cukup tersedia di sekitar kita atau tidak. Bila cukup tersedia, hal ini memungkinkan penulis untuk dapat memperolehnya kemudian mempelajari dan menguasai sepenuhnya.
4.
Tema dibatasi ruang lingkupnya.
Tema yang terlampau umum dan luas yang mungkin belum cukup kemampuannya untuk menggarapnya akan lebih bijaksana kalau dibatasi ruang lingkupnya.
Tema yang terlampau umum dan luas yang mungkin belum cukup kemampuannya untuk menggarapnya akan lebih bijaksana kalau dibatasi ruang lingkupnya.
b.
Sumber Tema
- Pengalaman.
- Penelitian atau pengamatan.
- Pendapatan atau keyakinan.
- Daya khayal atau imajinasi (
khusus karangan fiksi ).
JUDUL
Judul adalah perincian
atau penjabaran dari topik. Judul lebih spesifik dan sering telah menyiratkan
permasalahan atau variabel yang akan dibahas. Judul juga merupakan nama yang
dipakai untuk buku, bab dalam buku, kepala berita, dan lain-lain; identitas
atau cermin dari jiwa seluruh karya tulis, bersipat menjelaskan diri dan yang
manarik perhatian dan adakalanya menentukan wilayah (lokasi). Dalam artikel
judul sering disebut juga kepala tulisan.
Ada yang mendefinisikan
Judul adalah lukisan singkat suatu artikel atau disebut juga miniatur isi
bahasan. Judul hendaknya dibuat dengan ringkas, padat dan menarik. Judul
artikel diusahakan tidak lebih dari lima kata, tetapi cukup menggambarkan isi
bahasan. Judul tidak harus sama dengan topik. Jika topik sekaligus menjadi
judul, biasanya karangan akan bersifat umum dan ruang lingkupnya sangat luas.
Judul dibuat
setelah selesai menggarap tema, shingga bisa terjamin bahwa judul itu cocok
dengan temanya. Sebuah judul yang baik akan merangsang perhatian pembaca dan
akan cocok dengan temanya.
Jadi
dapat disimpulkan bahwa judul merupakan hasil penjabaran dari topik yang lebih
spesifik dimana judul ini bersifat mewakili pokok bahasan dari suatu karangan
atau artikel dan merupakan identitas dari satu karangan atau artikel itu
sendiri.
a.
Syarat – Syarat Judul.
1.
Sesuai dengan topik
Karangan ilmiah formal
judul karangan sama dengan topiknya.
Contoh :
Topik : Analisis fungsi penjualan produk
terhadap kinerja bisnis
Judul : Analisis fungsi penjualan terhadap
kinerja bisnis pada PT Semen Cibinong.
2.
Sesuai dengan isi karangan
Karangan ilmiah harus membatasi konsep,
lokasi, dan tempat untuk memastikan data sekunder dan data primer yang
digunakan.
3.
Berbentuk frasa (bukan kalimat)
Judul dinyatakan dalam bentuk frasa dan bukan
kalimat. Frasa adalah kelompok kata yang merupakan kesatuan makna. Frasa tidak
mengandung unsur subjek dan predikat, sedangkan kalimat mengandung unsur subjek
dan predikat.
Contoh :
Upaya mengembangkan
inovasi kabel listrik dengan serat optik (benar)
Inovasi baru mengubah
kabel listrik dengan serat optik (salah)
4.
Singkat
Indikator singkat : mudah dipahami, mudah
diingat, tidak melebihi 9 kata (tidak termasuk kata tugas).
5.
Harus provokatif
Yaitu
harus menarik dengan sedemikian rupa sehingga menimbulkan keinginan tahu dari
tiap pembaca terhadap isi buku atau karangan.
b.
Sumber – Sumber Judul
Karena judul merupakan
penjabaran dari topic maka judul bisa kita dapatkan dari topik.
PERBEDAAN TOPIK, TEMA DAN JUDUL
a.
Tema :
1.
Tema tidak dapat dijabarkan menjadi rincian tema.
2.
Mengandung permasalahan yang lebih jelas dan terarah.
3.
Telah menggambarkan sudut pandang, tujuan dan maksud penulis.
b.
Topik :
1.
Topik dapat dijabarkan menjadi rincian topik.
2.
Umum.
3.
Belum menggambarkan sudut pandang penulis.
c.
Judul
1.
Judul tidak harus sama dengan topic.
2.
Spesifik.
3.
Mengandung permasalahan yang lebih jelas dan terarah.
Sumber :
______. 2013. Pengertian
Topik, Tema, dan Judul Karangan. Sharing Ilmu Kuliah. http://sharingmahasiswa.blogspot.com/2013/02/pokok-pembahasan-apa-pengertian-topik.html.
16 November 2014. 17:35 WIB.
Khoiry, Ibnu. 2013. Bab
Tentang Tema, Topik Dan Judul. Slideshare. http://www.slideshare.net/mutaqodaswaja/bab-tentang-tema-topik-dan-judul.
16 November 2014. 17:37 WIB.
Made, Gusti Ayu. 2010.
Syarat Topik, Judul, Dan Tema. Personal Blog’s. http://gustiayumade.wordpress.com/2010/10/16/syarat-topik-judul-dan-tema/.
16 November 2014. 17:42 WIB.
Prasetyo, Reza. 2012.
Topik, Tema, Judul. Simpel. http://rezaprasetyo08.wordpress.com/2012/11/19/topik-tema-judul/.
16 November 2014. 17:49 WIB.
Rahardi, Kunjara.2009. Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi.
Jakarta: Erlangga.
Tim Penulis Bahasa
Indonesia UT-ASMI. 2002. Buku Materi Pokok Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat
Penerbitan Universitas Terbuka.