KUTIPAN
PENGERTIAN KUTIPAN
Kutipan adalah pinjaman kalimat atau
pendapat dari seorang pengarang, atau ucapan seseorang yang terkenal, baik
terdapat dalam buku-buku maupun majalah-majalah. Selain
itu kutipan juga dapat diambil dalam bentuk lisan misal melalui media
elektronika seperti TV, radio, internet, dan lain sebagainya. Tujuannya sebagai
pengokohan argumentasi dalam sebuah karangan.
Menurut kamus besar bahasa Indonesia,
mengutip adalah mengambil perkataan atau kalimat dari buku atau yang lainnya. Mengutip
itu berbeda dengan plagiat. Plagiat adalah mengambil karangan-karangan atau
pendapat orang lain dan menjadikannya seolah-olah karangan atau pendapat
tersebut dari diri sendiri.
Kutipan ditulis untuk menegaskan isi
uraian, memperkuat pembuktian, dan kejujuran menggunakan sumber penulisan. Kutipan merupakan salah satu hal yang sangat esensi dalam
penulisan karya ilmiah. Dalam penulisan kutipan ada aturan main yang harus
diikuti oleh setiap penulis karya ilmiah tanpa kecuali.
Jadi dapat
disimpulkan bahwa kutipan merupakan penggalan kalimat yang diutarakan oleh ahli
dari tulisan lain yang diambil dan ditulis kembali dalam sebuah tulisan yang
baru dan berfungsi untuk memperkuat pendapat serta mencegah terjadinya peniruan
(plagiat).
PRINSIP-PRINSIP MENGUTIP
Beberapa prinsip yang harus
diperhatikan pada waktu membuat kutipan adalah:
1.
Jangan
mengadakan perubahan
Pada waktu melakukan
kutipan langsung, pengarang tidak boleh mengubah kata-kata atau teknik dari
teks aslinya. Bila pengarang menganggap perlu untuk mengadakan perubahan
tekniknya, maka ia harus menyatakan atau memberi keterangan yang jelas bahwa
telah diadakan perubahan tertentu. Misalnya dalam naskah asli tidak ada kalimat
atau bagian kalimat yang diletakkan dalam huruf miring (kursif) atau digaris-bawahi,
tetapi oleh pertimbangan penulis kata-kata atau bagian kalimat tertentu itu
diberi huruf tebal, huruf miring, atau diregangkan. Pertimbangan
untuk merubah teknik itu bisa bermacam-macam untuk memberi aksentuasi, contoh,
pertentangan dan sebagainya.
Dalam hal yang demikian
penulis harus memberi keterangan dalam tanda kurung segi empat [. . .] bahwa
perubahan teknik itu dibuat sendiri oleh penulis, dan tidak ada dalam teks
aslinya. Keterangan dalam kurung segi empat itu misalnya berbunyi sebagai berikut:
[huruf miring dari saya, Penulis].
2.
Bila
ada kesalahan
Bila dalam kutipan
terdapat kesalahan atau keganjilan, entah dalam persoalan ejaan maupun dalam
soal-soal ketatabahasaan, penulis tidak boleh memperbaiki kesalahan-kesalahan
itu. Ia hanya mengutip sebagaimana adanya. Demikian pula halnya kalau penulis
tidak setuju dengan suatu bagian dari kutipan itu.
Dalam hal ini kutipan
tetap dilakukan, hanya penulis diperkenankan mengadakan perbaikan atau catatan
terhadap kesalahan tersebut. Perbaikan atau catatan itu dapat ditempatkan
sebagai catatan kaki, atau dapat pula ditempatkan dalam tanda kurung segi empat
[. . .] seperti halnya dengan perubahan teknik sebagai telah dikemukakan di
atas. Catatan dalam tanda kurung segi empat itu langsung ditempatkan di belakang
kata atau unsur yang hendak diperbaiki, diberi catatan, atau yang tidak
disetujui itu. Misalnya, kalau kita tidak setuju dengan bagian itu, maka
biasanya diberi catatan singkat: [sic!] –kata sic! yang ditempatkan
dalam kurung segi empat menunjukkan bahwa penulis tidak bertanggungjawab atas
kesalahan itu, ia sekedar mengutip sesuai dengan apa yang terdapat dalam naskah
aslinya.Contoh : “Demikian juga dengan data bahasa yang lain dalam karya tulis
ini kami selalu berusaha mencari bentuk kata yang mengandung makan [sic! ]
sentral/distribusi yang terbanyak sebagai bahan dari daftar Swadesh.”
Kata makan dalam
kutipan di atas sebenarnya salah cetak; seharusnya makna. Namun dalam
kutipan, penulis tidak boleh langsung memperbaiki kesalahan itu. Ia harus memberi
catatan bahwa ada kesalahan, dan ia sekedar mengutip sesuai dengan teks
aslinya. Untuk karya-karya ilmiah penggunaan sic! Dalam tanda kurung
segi empat yang ditempatkan langsung di belakang kata atau bagian yang
bersangkutan, dirasakan lebih mantap.
3.
Menghilangkan
bagian kutipan
Dalam kutipan-kutipan
diperkenankan pula menghilangkan bagian-bagian tertentu dengan syarat bahwa
penghilangan bagian itu boleh mengakibatkan perubahan makna aslinya atau makna
keseluruhannya. Penghilangan itu biasanya dinyatakan dengan mempergunakan tiga
titik berspasi [. . .]. Jika unsur yang dihilangkan itu terdapat pada akhir
sebuah kalimat, maka ketiga titik berspasi itu ditambahkan sesudah titik yang
mengakhiri kalimat itu. Bila bagian yang dihilangkan itu terdiri dari satu alinea
atau lebih, maka biasanya dinyatakan dengan titik-titik berspasi sepanjang satu
baris halaman. Dalam hal ini sama sekali tidak diperkenankan untuk menggunakan
garis penghubung [ - ] sebagai pengganti titik-titik. Bila ada tanda kutip,
maka titik-titik itu –baik pada awal kutipan maupun pada akhir kutipan- harus
dimasukkan dalam tanda kutip sebab unsur yang dihilangkan itu dianggap sebagai
bagian dari kutipan.
JENIS-JENIS KUTIPAN
1.
Kutipan
langsung
Kutipan Langsung ialah kutipan yang
sama persis dengan teks aslinya,tidak boleh ada perubahan.Kalau ada
hal yang dinilai salah/meragukan,kita beri tanda ( sic! ),yang artinya kita
sekedar mengutip sesuai dengan aslinya dan tidak bertanggung jawab atas
kesalahan itu.Demikian juga kalau kita menyesuaikan ejaan,memberi huruf
kapital,garis bawah,atau huruf miring,kita perlu menjelaskan hal tersebut,
missal [ huruf miring dari pengutip ],[ ejaan disesuaikan dengan EYD ],dll.
Bila dalam kutipan terdapat huruf atau kata yang salah lalu dibetulkan oleh
pengutip,harus digunakan huruf siku [ ….. ].
2.
Kutipan
tidak lansung ( Kutipan Isi )
Dalam kutipan tidak langsung kita
hanya mengambil intisari pendapat yang kita kutip.Kutipan tidak langsung
ditulis menyatu dengan teks yang kita buat dan tidak usah diapit tanda
petik.Penyebutan sumber dapat dengan sistem catatan kaki,dapat juga dengan
sistem catatan langsung ( catatan perut ) seperti telah dicontohkan.
3.
Kutipan
pada catatan kaki
4.
Kutipan
atas ucapan lisan
5.
Kutipan
dalam kutipan
6.
Kutipan
langsung pada materi
CARA MENGUTIP
Ada beberapa cara yang digunakan
dalam mengutip, yaitu:
1.
Kutipan
Langsung
Kutipan langsung ialah
kutipan yang sama persis dengan teks aslinya, tidak boleh ada perubahan. Jika
ada hal yang dinilai salah/meragukan,kita beri tanda (sic!), yang artinya kita
sekedar mengutip sesuai dengan aslinya dan tidak bertanggung jawab atas
kesalahan itu. Demikian juga kalau kita menyesuaikan ejaan, memberi huruf
kapital, garis bawah, atau huruf miring, kita perlu menjelaskan hal tersebut,
misal [huruf miring dari pengutip], [ejaan disesuaikan dengan EYD], dan
lain-lain.
Bila dalam kutipan terdapat huruf atau kata yang salah lalu dibetulkan oleh pengutip, harus digunakan huruf siku [ ….. ].Tatacara penulisan kutipan:
Bila dalam kutipan terdapat huruf atau kata yang salah lalu dibetulkan oleh pengutip, harus digunakan huruf siku [ ….. ].Tatacara penulisan kutipan:
a. Yang tidak lebih dari empat baris:
·
Kutipan
diintegrasikan dengan teks.
·
Jarak
antar baris kutipan dua spasi.
·
Kutipan
diapit dengan tanda kutip.
·
Sesudah
kutipan selesai, langsung di belakang yang dikutip dalam tanda kurung ditulis
sumber dari mana kutipan itu diambil, dengan menulis nama singkat atau nama
keluarga pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman tempat kutipan itu diambil.
b. Yang lebih dari empat baris:
·
Kutipan
dipisahkan dari teks sejarak tiga spasi.
·
Jarak
antar baris kutipan satu spasi.
·
Kutipan
dimasukkan 5-7 ketukan, sesuai dengan alinea teks pengarang atau pengutip. Bila
kutipan dimulai dengan alinea baru, maka baris pertama kutipan dimasukkan lagi
5-7 ketukan.
·
Kutipan
diapit oleh tanda kutip atau tidak diapit tanda kutip.
·
Di
belakang kutipan diberi sumber kutipan (seperti pada 1).
2.
Kutipan tak langsung
Dalam
kutipan tidak langsung kita hanya mengambil intisari pendapat yang kita kutip.
Kutipan tidak langsung ditulis menyatu dengan teks yang kita buat dan tidak
usah diapit tanda petik.Penyebutan sumber dapat dengan sistem catatan kaki,dapat
juga dengan sistem catatan langsung ( catatan perut ) seperti telah
dicontohkan. Cara penulisannya:
a. Kutipan diintegrasikan dengan teks.
b. Jarak antar baris kutipan spasi
rangkap.
c. Kutipan tidak diapit tanda kutip.
d. Sesudah selesai diberi sumber kutipan.
3.
Kutipan
pada catatan kaki
Kutipan
selalu ditempatkan pada spasi rapat, meskipun kutipan itu singkat saja. Kutipan
diberi tanda kutip, dikutip seperti dalam teks asli. Contoh :
Penyebutan Sumber
Dengan Catatan Kaki Tidak semua masalah dapat dipecahkan dengan kemampuan
berpikir dan nurani manusia.oleh karena itu, manusia memerlukan sumber
kebenaran yang berupa wahyu Tuhan .”…. pengetahuan yang disampaikan-Nya [ sic!
] itu merupakan kebenaran yang tidak perlu disangsikan lagi.”1)
1)
Hadari
Nawawi, Metode penelitian Bidang Sosial, (Yogyakarta : Gajah Mada
University Press, 1985 ), hal.4. Keterangan:
· Jika dalam mengutip ada bagian kalimat yang
dihilangkan, bagian itu diganti dengan tanda titik tiga (…)
· Isi catatan kaki diatas adalah : Nama Pengarang,
judul buku, kota tempat terbit, nama penerbit, tahun penerbit,
halaman yang dikutuip
· Judul buku ditulis dengal garis bawah atau
huruf miring
4.
Kutipan
atas ucapan lisan
Harus
dilegalisir dulu oleh pembicara atau sekretarisnya (bila pembicara seorang
pejabat). Dapat dimasukkan ke dalam teks sebagai kutipan langsung atau tidak
langsung.
5.
Kutipan
dalam kutipan
Kadang-kadang terjadi bahwa dalam kutipan terdapat kutipan. Dapat dilakukan
dengan dua cara:
1) Bila kutipan asli tidak memakai tanda kutip, kutipan
dalam kutipan dapat mempergunakan tanda kutip tunggal atau tanda kutip ganda.
2) Bila kutipan asli memakai tanda kutip tunggal, kutipan
dalam kutipan memakai tanda kutip ganda. Sebaliknya bila kutipan asli memakai
tanda kutip ganda, kutipan dalam kutipan memakai tanda kutip tunggal.
6.
Kutipan
langsung pada materi
Kutipan langsung dimulai dengan materi kutipan hingga penghentian terdekat
(dapat berupa koma, titik koma, atau titik) disusul dengan sisipan penjelas siapa
yang berbicara.
Contoh:
“Jelas,” kata Prof. Haryati, “kosa kata bahasa Indonesia banyak mengambil dari
kosa kata bahasa Sansekerta.
Catatan: Kutipan yang panjang sebaiknya dimasukkan dalam
lampiran.
DAFTAR PUSTAKA
PENGERTIAN DAFTAR PUSTAKA
Menurut Gorys
Keraf (1997 :213) yang dimaksud dengan Daftar
Pustakaatau Bibliografi adalah sebuah daftar yang berisi judul
buku-buku. artikel-artikel. dan bahan-bahan penerbitan lainnya. yang mempunyai
pertalian dengan sebuah karangan atau sehagian dan karangan yang tengah
digarap.
UNSUR-UNSUR DAFTAR
PUSTAKA
Untuk persiapan yang baik agar tidak
ada kesulitan dalam penyusunan bibiografi itu, tiap penulis harus tahui
pokok-pokok mana yang harus dicatat. Pokok yang paling penting yang harus
dimasukkan dalam sebuah Daftar Pustaka adalah:
1. Nama pengarang, yang dikutip
secara lengkap.
2. Judul Buku, termasuk judul
tambahannya.
3. Data publikasi: penerbit, tempat
terbit, tahun terbit, cetakan ke-berapa, nomor jilid, dan tebal (jumlah
halaman) buku tersebut.
4. Untuk sebuah artikel diperlukan pula judul
artikel yang bersangkutan, nama majalah, jilid. nomor dan tahun.
CARA MENULISKAN DAFTAR
PUSTAKA
Berikut ini merupakan contoh dari
bagaimana penulisan daftar pustaka pada penulisan makalah, skripsi atau
penelitian dan lain sebagainya.
1. Penulisan daftar
pustaka dalam pengambilan data dari internet, pertama; tulis nama, kedua;
tulis (tahun buku atau tulisan dibuat dalam tanda kurung) setelah itu beri
(tanda titik), ketiga; tulis judul buku/tulisannya lalu beri (tanda titik)
lagi, keempat; tulis alamat websitenya gunakan kata (from) untuk awal judul web
dll setelah itu beri tanda koma, kelima; tulis tanggal pengambilan data
tersebut ok. Seperti contoh dibawah ini:
Albarda
(2004). Strategi Implementasi TI untuk Tata Kelola Organisasi (IT
Governance). From http://rachdian.com/index2.php?option=com_docman&task=doc_view&gid=27&Itemid=30, 3
August 2008 .
2. Penulisan daftar pustaka dalam
pengambilan data dari buku, pertama; penulisan nama untuk awal menggunakan
huruf besar terlebih dahulu setelah nama belakang ditulis beri (tanda koma),
dimulai dari nama belakang lalu beri (tanda koma) dan dilanjutkan dengan nama
depan, kedua; tahun pembuatan atau penerbitan buku, ketiga; judul bukunya ingat
ditulis dengan mengunakan huruf miring setelah judul gunakan (tanda titik),
keempat; tempat diterbitkannya setelah tempat penerbitan gunakan (tanda titik
dua), dan kelima; penerbit buku tersebut diakhiri dengan (tanda titik). Seperti
contoh dibawah ini:
Peranginangin,
Kasiman (2006). Aplikasi Web dengan PHP dan MySql. Yogyakarta: Penerbit
Andi Offset.
Soekirno, Harimurti (
2005). Cara Mudah Menginstall Web Server Berbasis Windows Server 2003.
Jakarta: Elex Media Komputindo.
3. Penulisan daftar pustaka yang lebih
dari satu/dua orang penulis dalam buku yang sama. Pertama tulis nama
belakang dari penulis yang pertama setelah nama belakang beri (tanda koma) lalu
tulis nama depan jika nama depan berupa singkatan tulis saja singkatan itu
setelah nama pertama selesai beri (tanda titik) lalu beri (tanda koma) untuk
nama kedua / ketiga ditulis sama seperti nama sali alis tidak ada perubahan,
yang berubah penulisannya hanya orang pertama sedangkan orang kedua dan ketiga
tetap. Setelah penulisan nama kedua selesai, nah jika tiga penulis gunakan
tanda dan (&) pada nama terakhir begitupula jika penulisnya hanya dua orang
saja, setelah penulisan nama selesai, Kedua; tahun pembuatan atau cetakan buku
tersebut dengan diawali [tanda kurung buka dan kurung tutup/ ( )] setelah
itu beri (tanda titik). Ketiga; judul buku atau karangan setelah itu beri
(tanda koma) dan ditulis dengan huruf miring ok. keempat; yaitu penulisan
tempat penerbitan/cetakan setelah itu beri (tanda titik dua : ) dan terakhir
kelima; nama perusahaan penerbit buku atau tulisan tersebut dan diakhiri (tanda
titik) ok. Untuk gelar akademik tidak ditulis dalam penulisan daftar
pustaka. Nah ini contohnya Seperti dibawah ini:
Suteja, B.R.,
Sarapung, J.A, & Handaya, W.B.T. (2008). Memasuki Dunia E-Learning,
Bandung: Penerbit Informatika.
Whitten, J.L.,Bentley,
L.D., Dittman, K.C. (2004). Systems Analysis and Design Methods.
Indianapolis: McGraw-Hill Education.
Perlu diingat juga untuk penulisan
daftar pustaka yang banyak harus berurutan penulisannya. Nama dari sumber yang
diambil sebagai daftar putaka ditulis berdasarkan urutan Abjad dari
nama masing-masing tersebut, dimulai dengan Abjad A-Z itulah urutan
penulisan daftar pustaka yang baik yaitu sesuai dengan urutan nama-namanya.
CATATAN KAKI
Catatan Kaki adalah
keterangan-keterangan dari teks yang ditempatkan pada kaki (bagian bawah)
halaman yang bersangkutan.
UNSUR-UNSUR CATATAN
KAKI
Sebuah Catatan kaki
haruslah terdiri atas :
1.
Nomor
rujukan yang ditulis setengah spasi lebih tinggi.
2.
Nama
pengarang lengkap dan tidak dibalik, setelah nama diberi koma (,).
3.
Judul
buku (digaris bawahi / dicetak miring) atau artikel (diapit tanda petik dua).
4.
Tempat
penerbit ditempatkan dalam tanda kurung, setelah judul buku.
5.
Penerbit
6.
Tahun
terbit.
7.
Halaman (biasanya disingkat hlm dan diberi
tanda titik (.) setelah angka).
CARA MENULIS CATATAN KAKI
1. Catatan kaki harus dipisahkan oleh
sebuah garis yang panjangnya empat belas karakter dari margin kiri dan berjarak
empat spasi dari teks.
2. Catatan kaki diketik berspasi satu.
3. Diberi nomor.
4. Nomor catatan kaki diketik dengan
jarak enam karakter dari margin kiri.
5. Jika catatan kakinya lebih dari satu
baris maka baris kedua dan selanjutnya dimulai seperti margin teks biasa (tepat
pada margin kiri).
6. Jika catatan kakinya lebih dari satu
maka jarak antara satu catatan dengan catatan yang lainnya adalah sama dengan
jarak spasi teks.
7. Jarak baris terakhir catatan kaki
tetap 3 cm dari pinggir kertas bagian bawah.
8. Keterangan yang panjang tidak boleh
dilangkaukan ke halaman berikutnya. Lebih baik potong tulisan asli daripada
memotong catatan kaki.
9. Jika keterangan yang sama menjadi
berurutan (misalnya keterangan nomor 2 sama dengan nomor 3, cukup tuliskan
kata ibid daripada mengulang-ulang keterangan catatan kaki.
10. Jika ada keterangan yang sama tapi
tidak berurutan, berikan keterangan op.cit., lih [x] [x] merupakan
nomor keterangan sebelumnya.
11. Jika keterangan seperti opcit tetapi
isinya keterangan tentang artikel, gunakan loc.cit.
12. Untuk keterangan mengenai referensi
artikel atau buku tertentu, penulisannya mirip daftar pustaka, tetapi nama
pengarang tidak dibalik.
Sumber :
Behla,
Riki (2011). Makalah Daftar Pustaka. http://rikibehla.blogspot.com/2011/05/makalah-daftar-pustaka.html.
26 Desember 2014.
Fatmawati , Emi (2013). Makalah
Bahasa Indonesia: Cara Mengutip. From http://fatmawahyuningsih.blogspot.com/2013/01/makalah-bahasa-indonesia-cara-mengutip.html.
26 Desember 2014.
________ (2010). Pengertian,
Fungsi Dan Jenis Kutipan. From http://lytasapi.wordpress.com/2010/06/05/pengertian-fungsi-dan-jenis-kutipan/
Wicaksono, Andre. (2013). Makalah Bahasa Indonesia Kutipan. From http://satuhati-satukisah.blogspot.com/2013/05/makalah-bahasa-indonesia-kutipan.html 26 Desember 2014.
Gustiana Anna (2010). Catatan
Kaki Adalah. From http://bahasaindonesiaanna.blogspot.com/2010/05/catatan-kaki-adalah.html.
26 Desember 2014
Afryani,
Vina (2012). Pengertian Catatan Kaki.
From http://vinaafryani.wordpress.com/2012/11/11/pengertian-catatan-kaki/. 26
Desember 2014.