Bekerjasama Dalam Team (Kelompok) Atau Team Work

      1.      Pengertian dan Karakteristik Kelompok
Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama lainnya, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut (Deddy Mulyana, 2005). Contoh dari kelompok dalam kehidupan sehari-hari antara lain yaitu keluarga, kelompok diskusi, suatu komite yang tengah berapat untuk mengambil suatu keputusan, panitia dalam sebuah kegiatan, dan masih banyak lagi.
Dalam kelompok, komunikasi antarpribadi tidak dapat dihindari. Hal ini disebabkan sebuah kelompok tidak akan terbentuk dan bertahan apabila tidak ada komunikasi yang baik yang terjadi antara para anggota-anggota  kelompoknya. Suatu kelompok merupakan suatu kesatuan dimana anggota anggota didalamnya saling mempengaruhi demi tercapainya tujuan bersama.
Suatu kelompok pasti memiliki karakteristik, antara lain adalah sebagai berikut :
a.       Terdiri dari dua orang atau lebih dalam interaksi sosial baik   secara verbal maupun non verbal.
b.      Anggota kelompok harus mempunyai pengaruh satu sama lain supaya dapat diakui menjadi anggota suatu kelompok.
c.       Mempunyai struktur hubungan yang stabil sehingga dapat menjaga anggota kelompok secara bersama dan berfungsi sebagai suatu unit.
d.      Anggota kelompok adalah orang yang mempunyai tujuan atau minat yang sama.
e.       Individu yang tergabung dalam kelompok, saling mengenal satu     sama lain serta dapat membedakan orang-orang yang bukan anggota kelompoknya.

2.      Tahapan Pembentukan Kelompok
Model pembentukan suatu kelompok pertama kali diajukan oleh Bruce Tackman (1965). Teori ini dikenal sebagai salah satu teori pembentukan kelompok yang terbaik dan menghasilkan banyak ide-ide lain setelah kosep ini dicetuskan. Dalam teori ini pembentukan kelompok dibagi menjadi 5 tahap yaitu:

a.       Forming (Pembentukan)
Pada tahap ini kelompok baru saja dibentuk dan diberikan tugas. Anggota kelompok cenderung untuk bekerja sendiri dan walaupun memiliki itikad baik namun mereka belum saling mengenal dan belum saling percaya.
b.      Storming (Penguatan)
Kelompok mulai mengembangkan ide-ide berhubungan dengan tugas-tugas yang mereka hadapi. Mereka membahas isu-isu semacam masalah yang harus mereka selesaikan. Anggota kelompok saling terbuka dan mengkonfrontasi ide-ide dan perspektif mereka masing-masing. Pada beberapa kasus, tahap storming cepat selesai. Namun ada pula yang mandenk pada tahap ini.
c.       Norming (Penyesuaian)
Terdapat kesepakatan dan konsensus antara anggota kelompok. Peranan dan tanggung jawab telah jelas. Anggota kelompok mulai dapat mempercayai satu sama lain seiring dengan mereka melihat kontribusi masing-masing anggota untuk kelompok.
d.      Performing (Perwujudan)
Kelompok dalam tahap ini dapat menyelesaikan pekerjaan dengan lancar dan efektif tanpa ada konflik yang tidak perlu dan supervisi eksternal. Anggota kelompok saling bergantung satu sama lainnya dan mereka saling respect dalam berkomunikasi.
e.       Adjourning dan Transforming (Pencarian dan Perubahan)
Tahap dimana proyek berakhir dan kelompok membubarkan diri. Kelompok bisa saja kembali pada tahap mana pun ketika mereka mengalami perubahan.

3.      Kekuatan Team Work

Teamwork disini artinya kemampuan bekerjasama untuk menuju satu visi yang sama dan hal ini hal ini hanya akan terbangun jika setiap individu dan unit kerja di dalam perusahaan menyadari bahwa mereka tidak mungkin mampu mencapai tujuan perusahaan secara sendiri-sendiri. Tiap individu atau tiap unit memang memiliki tujuan masing-masing. Akan tetapi, dalam teamwork yang efektif, tujuan masing-masing kelompok akan muncul sebagai target bersama dan menimbulkan ketergantungan satu dengan yang lainnya secara positif. Secara umum untuk membangun team work yang solid dibutuhkan beberapa syarat. Syarat syarat ini merupakan komponen penting dalam membentuk kekuatan Team Work antara lain yaitu :

a.       Jangan bersikap individualistis
               Dalam suatu tim yang solid, kita tidak boleh menunjukkan ego masing-masing. Setiap anggota tim harus keluar dari diri sendiri dan masuk ke dalam kesatuan tim. Adanya kesediaan untuk saling menghormati, saling memaafkan saling menerima kekurangan, dan memberi pelayanan satu sama lain. Dalam kondisi ini perlu ada kesediaan individu untuk meninggalkan kepentingan pribadi demi kepentingan yang lebih besar yaitu perusahaan.

b.      Berikan Kontribusi
Keberhasilan suatu teamwork hanya bisa dicapai karena adanya kontribusi dari setiap individu yang terlibat. Untuk itu setiap anggota tim harus mampu berperan sesuai dengan kompetensinya, sehingga satu sama lain bisa saling melengkapi. Masing-masing unit harus menjalankan tugas dan tanggung jawab, saling menyelaraskan antara upaya yang telah dilakukan satu unit dengan upaya unit lain dalam satu tim sehingga apa yang menjadi sasaran perusahaan dapat tercapai. Kebersamaan tim hanya dapat terwujud, manakala setiap orang atau unit dapat memainkan perannya semaksimal mungkin, dapat mengisi kekurangan unit lain dan bukannya saling menyalahkan.

c.       Bersikap Fleksibel
Dalam suatu tim, kita harus mampu bersikap fleksibel. Ada kesediaan untuk beradaptasi dengan tuntutan lingkungan. Misalnya dulu biasa dilayani, sekarang harus merubah paradigma yaitu ada kesediaan untuk melayani. Selain itu kita juga perlu kreatif, bila satu cara tidak memberikan hasil, kita harus mampu mencari cara lain yang lebih efektif. Selalu ada keinginan mencoba gagasan baru dan cara-cara baru. Kita tidak boleh kaku dan terpaku pada kebiasaan lama atau keberhasilan masa lalu. Setiap tim harus menjadi ‘learning community’ artinya mereka harus cepat memetakan situasi serta mempelajari ketrampilan baru yang diperlukan untuk menjadi pemenang dalam situasi persaingan. 


d.      Komunikasi
Ketika seluruh anggota tim tidak mementingkan diri sendiri, mampu bersikap fleksibel dan beradaptasi satu sama lain, maka tim mampu bersatu dalam kebersamaan. Untuk menjadi tim yang kuat, satu sama lain harus saling mengerti, saling memahami, saling memuji. Komunikasi adalah cara untuk saling mengenali satu sama lain. Dalam prosesnya, hubungan yang erat, dimana satu sama lain saling mengenal dengan baik, saling memahami sehingga dapat membaca apa yang sedang dibutuhkan yang lain tanpa harus mengatakannya.

e.       Komitmen
Dengan saling percaya dan saling menghormati, tidak ada musuh yang dapat mengalahkan kita. Dalam satu tim, kita harus menunjukkan kasih sayang dan kepedulian. Setaip anggota tim dapat saling bergantung dan berpegang bersama menempuh berbagai tekanan, menghadapi perlawanan, menghadapi persoalan, baik dari dalam maupun dari luar perusahaan.

f.       Kepercayaan dan saling menghargai
Dengan saling percaya dan saling menghormati, tidak ada musuh yang dapat mengalahkan kita. Dalam satu tim, kita harus menunjukkan kasih sayang dan kepedulian. Setaip anggota tim dapat saling bergantung dan berpegang bersama menempuh berbagai tekanan, menghadapi perlawanan, menghadapi persoalan, baik dari dalam maupun dari luar perusahaan.

g.      Patuhilah pemimpin
Dalam suatu tim, peran kepemimpinan juga cukup penting. Bagaimana sasaran bisa tercapai bila tidak ada pemimpin yang mampu menggerakkan anggotanya untuk mencapai sasaran perusahaan. Dalam kerja tim, anggota tim harus bersedia mematuhi pemimpinnya. Meski demikian, ini tidak berarti pemimpin harus menjadi tiran, yang hanya memaksakan kehendak, dan anggota hanya sebagai hamba saja. Pemimpin dan pemain adalah partner, dengan peran yang berbeda. Tetapi apabila anggota tim menentang, mengabaikan atau menggerogoti wibawa kepemimpinan, maka kebersamaan tim akan terpecah belah.


4.      Implikasi Manajerial
Implikasi manajerial dalam hal pembentukan kelompok sangat terlihat pada pembentukan team work pada suatu perusahaan. Perusahaan dapat mengefektifkan dan mengefisiensikan proses operasional usaha mereka melalui team work. Pemimpin perusahaan juga dapat lebih mudah dalam mengontrol tenaga kerja mereka sehingga dapat memberikan apresiasi sesuai dengan hasil pencapaian baik secara umum melalui team work maupun secara khusus melalui anggota-anggotanya. Oleh karena itu, untuk mencapai keefektifan teamwork dalam perusahaan, syarat syarat yang telah dijelaskan sebelumnya harus terpenuhi guna menjadi kekuatan teamwork dan dapat mempermudah suatu kelompok dalam mencapai tujuan bersama.

Sumber:
Anwar,  Arifin, 1984. Strategi Komunikasi: Suatu Pengantar Ringkas. Bandung: Armico.
Deddy,  Mulyana. 2005. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Erts, Dewi Kemala. 2013. Pengertian dan karakteristik Kelompok. StrawberryCupCup. http://strawberrycupcup.blogspot.com/2013/05/pengertian-dan-karakteristik kelompok.html. 30 Juni 2014. 20.13 WIB.
Poernomo, Eddy. (2006). Pengaruh Kreativitas dan Kerjasama Tim Terhadap Kinerja Manajer Pada PT. Jesslyn K Cakes Indonesia Cabang Surabaya. Dalam Jurnal Ilmu-Ilmu Ekonomi Vol.6 No.2 September 2006[Online], 7 halaman. Tersedia:  http://eprints.upnjatim.ac.id/2963/1/(6)_Pengaruh_Kreativitas-Edy.pdf. [30 Juni 2014, 21:11 WIB].
Safarina, Fauziah. Bekerja Sama Dalam kelompok (Teamwork) dan Implikasi Manajerial. Fauziah Safarina’s Blog. http://fzhsafarina.blogspot.com/2013/10/bekerja-sama-dalam-kelompok-teamwork_4208.html. 30 Juni 2014. 20:57 WIB.
Supinah, Kassan Mukhtar. Kekuatan Teamwork. Muhadiassaf. http://muhadiassaf.blogspot.com/2011/07/kekuatan-team-work.html. 30 Juni 2014. 20:32 WIB.
Wiryanto. 2005.  Pengantar Ilmu Komunikasi.  Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.
Yuda, Valiant Putra. 2013. BAB ¾ : Pengertian dan Karakteristik Kelompok (SAP Baru. Valiant Putra Yuda. http://valiantputrayuda.blogspot.com/2013/06/bab-34-pengertian-dan-karakteristik.html.30 Juni 2014. 20:44 WIB.
 
My Story Blog Design by Ipietoon