Softskill : Masalah Individu, Keluarga dan Masyarakat

Banyaknya Penyimpangan yang Dilakukan Remaja

      Remaja merupakan individu yang masih dalam tahap menuju proses kedewasaan. Remaja merupakan individu yang masih dipenuhi oleh semangat dan rasa ingin tahu. Rasa ingin tahu ini terkadang muncul dalam kadar yang berlebihan dibandingkan tahap-tahap kehidupan manusia lainnya. Hal ini membuat remaja-remaja saat ini juga mencoba hal-hal yang tidak patut dicoba seperti narkoba, miras, dan yang lainnya. Rasa gengsi yang tinggi juga membuat remaja selalu mengikuti perkembangan zaman, walaupun hal yang mereka ikuti belum tentu baik.

      Individu yang sering disebut- sebut sebagai "Anak Baru Gede" ini masih belum lepas dari pegawasan orang tua. Mereka baru saja mengalami proses menuju kedewasaan yang artinya belum dewasa, mandiri, dan juga berpenghasilan sendiri. Apabila remaja-remaja ini melakukan penyimpangan maka orang tua pun pasti akan kena dampaknya. Contohnya remaja yang menggunakan obat-obatan terlarang pasti akan butuh uang untuk membelinya, pasti ia akan meminta uang kepada orang tuanya , lama kelamaan keluarganya bisa mengalami keluarganya. Hal ini tentunya akan menimbulkan berbagai macam masalah dalam keluarga. 

     Penyimpangan-penyimpangan ini juga akan berdampak pada lingkungan sekitar dan juga masyarakat yang ada di lingkungan itu. Berbagai masalah dapat ditimbulkan dan dapat saling mempengaruhi antar masyarakat-masyarakat yang lainnya. Contohnya, kebanyakan individu yang tinggal di suatu wilayah pasti akan mengikuti kebiasaan daerah di sekitarnya. Jika hal yang diikuti tersebut bertentangan dengan norma dan aturan maka hal ini akan menjadi masalah serius dalam masyarakat.

Softskill : Pelapisan Sosial dan Kesamaan Derajat

Munculnya Pelapisan Sosial di Masyarakat yang Mengakibatkan Harus Adanya Kesamaan Derajat

        Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang hidup bersama,di suatu wilayah tertentu yang memiliki batas-batas dan memiliki tujuan yang sama. Dalam masyarakat secara tidak langsung terdapat pelapisan sosial, hal ini bukan berarti terdapat kasta-kasta seperti pada zaman dulu. Namun pelapisan sosial ini hanya sekat yang dapat terjadi baik sengaja maupun tidak sengaja.

         Kedudukan adalah tempat atau posisi seseorang dalam suatu kelompok sosial, sehubungan dengan orang-orang lainnya didalam kelompok tersebut. Peranan menentukan apa yang diperbuatnya bagi masyarakat serta kegiatan-kegiatan apa yang diberikan oleh masyarakat kepadanya. Dengan demikian peranan mempunyai fungsi penting, kerna mengatur kelakuan seseorang dan pada batas-batas tertentu dapat meramalkan perbuatan orang lain. 

         Seseorang yang mempunyai kedudukan akan berperan sesuai dengan kedudukan tersebut; sesuai dengan nilai yang diberikan masyarakat kepada guru, sehingga guru haruslah orang yang tingkah lakunya dapat digugu dan ditiru.Pelapisan sosial terbagi menjadi 2 yaitu ada yang terjadi dengan sendirinya ada pula yang terjadi dengan tidak disengaja.

Kesamaan Derajat
     Indonesia, sebagai Negara yang lahir sebelum declaration of human right juga telah mencantumkan dalam paal-pasal UUD 1945 hak-hak azasi manusia. Pasal 2792) UUD 1945 menyatakan bahwa, tiap-tiap warganegara  berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Pasal 29(2) menyatakan bahwa Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agama dan kepercayaannya itu.
 
Sumber : http://soaseo.blogspot.com/2012/01/pelapisan-sosial-dan-persamaan-derajat.html
 

Softskill : Pemuda dan Sosialisasi

Pemuda dan Sosialisasi

          Pemuda merupakan sebuah ikon yang diidentikan sebagai penerus yang mempunyai kelebihan seperti semangat, kekuatan, memiliki pemikiran yang maju. Akan tetapi pemuda memiliki kelemahan yang begitu fatal, yaitu emosional yang terkadang tidak dapat terkontrol.
Dalam hal seperti ini, memang sudah tidak aneh lagi disekitar kita. Hal seperti ini merupakan proses dari pendewasaan seorang pemuda itu sendiri. Proses seperti ini merupakan cara pemuda untuk bersosialisasi terhadap yang ada disekitarnya.

     Dalam menjalankan kehidupannya pemuda harus memiliki sosialisasi. Peranan pemuda didasarkan atas usaha pemuda untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Peranan dalam bersosialisasi harus memiliki edukatif, persatuan dan kesatuan bangsa. Media sosialisasi pemuda pasti tidak jauh dari lingkungannya, yaitu Orang tua, Keluarga, Sekolah atau Kampus, Masyarakat, Teman, Media Massa dll.

         Cara bersosialisasi pemuda mungkin dapat dilakukan dengan selalu membuat perubahan yang baru dilingkunganya, baik itu berupa kritik, saran dan bukti yang jelas. Selain itu lingkungan pun harus merespon sosialisai dari pemuda atau dapat disebut sebagai timbal balik (saling melengkapi).
Memang sebagian pemuda tidak dapat bersosialisi terhadap lingkungannya, yang dikarenakan tidak memiliki cara-cara dalam bersosialisasi. Ini adalah cara-cara dalam bersosialisai kepada lingkungannya, yaitu:
  • Memiliki ilmu pengetahuan (keterampilan) yang dibutuhkan bagi lingkungannya.
  • Harus mampu berkomunikasi secara efektif dan mengembangkankan kemampuannya.
  • Bertingkah laku secara selaras dengan norma yang berlaku dilingkungannya.
       Cara bersosialisasi pemuda jaman sekarang memang lebih mudah ketimbang dulu. Pemuda sekarang lebih mudah bersosialisasi, karena ide-ide pemuda dituangakan dalam sebuah jejaring sosial dunia maya tetapi sosialisasi seperti ini tidak begitu efektif, mengapa? Karena pemuda hanya bersosialisasi terhadap temannya saja (1/4 dari lingkungannya). Kemudahan dalam bersosialisasi inilah yang membuka lebar jalan pemuda untuk berbuat hal yang melanggar norma dan aturan, hal ini menjadi masalah yang cukup serius saat ini. Namun untuk setiap masalah pasti memiliki jalan keluar. Tindakan penyimpangan itu dapat di perbaiki dan dihindari sedini mungkin dengan melakukan pencegahan.

Sumber : http://belajarkomputerdiinternet.wordpress.com/2012/12/02/pemuda-dan-sosialisasi/ 

Softskill : Masalah masyarakat perdesaan dan perkotaan

Tidak Meratanya Pembangunan Antara Pedesaan dan Perkotaan

Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komunitas yang terpisah sama sekali satu sama lain. Bahkan dalam keadaan yang wajar diantara keduanya terdapat hubungan yang erat. Bersifat ketergantungan, karena diantara mereka saling membutuhkan. Kota tergantung pada dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan bahan pangan seperti beras sayur mayur , daging dan ikan. Desa juga merupakan sumber tenaga kasar bagi bagi jenis jenis pekerjaan tertentu dikota. Misalnya saja buruh bangunan dalam proyek proyek perumahan. Proyek pembangunan atau perbaikan jalan raya atau jembatan dan tukang becak. Mereka ini biasanya adalah pekerja pekerja musiman. Pada saat musim tanam mereka, sibuk bekerja di sawah. Bila pekerjaan dibidang pertanian mulai menyurut, sementara menunggu masa panen mereka merantau ke kota terdekat untuk melakukan pekerjaan apa saja yang tersedia.
Saat ini pembangunan daerah khususnya di negara kita sangat tidak merata, pembangunan di kota lebih diutamakan padahal pedesaan juga tidak kalah pentingnya berperan dalam pembangunan bangsa.

“Interface”, dapat diartikan adanya kawasan perkotaan yang tumpang-tindih dengan kawasan perdesaan, nampaknya persoalan tersebut sederhana, bukankah telah ada alat transportasi, pelayanan kesehatan, fasilitas pendidikan, pasar, dan rumah makan dan lain sebagainya, yang mempertemukan kebutuhan serta sifat kedesaan dan kekotaan.

Hubungan kota-desa cenderung terjadi secara alami yaitu yang kuat akan menang, karena itu dalam hubungan desa-kota, makin besar suatu kota makin berpengaruh dan makin menentukan kehidupan perdesaan.
Secara teoristik, kota merubah atau paling mempengaruhi desa melalui beberapa cara seperti, ekspansi kota ke desa, atau boleh dibilang perluasan kawasan perkotaan dengan merubah atau mengambil kawasan perdesaan. Ini terjadi di semua kawasan perkotaan dengan besaran dan kecepatan yang beraneka ragam, invasi kota , pembangunan kota baru seperti misalnya Batam dan banyak kota baru sekitar Jakarta merubah perdesaan menjadi perkotaan. Sifat kedesaan lenyap atau hilang dan sepenuhnya diganti dengan perkotaan, penetrasi kota ke desa, masuknya produk, prilaku dan nilai kekotaan ke desa. Proses ini yang sesungguhnya banyak terjadi, ko-operasi kota-desa, pada umumnya berupa pengangkatan produk yang bersifat kedesaan ke kota. 
Dari keempat hubungan desa-kota tersebut kesemuanya diprakarsai pihak dan orang kota. Proses sebaliknya hampir tidak pernah terjadi, oleh karena itulah berbagai permasalahan dan gagasan yang dikembangkan pada umumnya dikaitkan dalam kehidupan dunia yang memang akan mengkota. Karena desa dan kota sama-sama saling membutuhkan mengapa pemrataan pembagunan masih sulit dilakukan? Hal ini merupakan tugas bagi para pemerintah.

Sumber:http://celoteh-galang.blogspot.com/2012/11/masyarakat-pedesaan-masyarakat-perkotaan.html
 
My Story Blog Design by Ipietoon