Cyberbullying : Pembunuh Yang Tak Nampak

Bully atau penindasan merupakan tindakan tak terpuji yang dilakukan seseorang untuk mengganggu orang lain. Penindasan sering kita jumpai khususnya pada masa masa sekolah. Masa-masa remaja yang seharusnya dihabiskan dengan kenangan yang gembira. Penindasan biasanya dilakukan melalui serangan fisik, verbal, hingga yang paling sering terjadi saat ini yaitu penindasan melalui dunia maya (Cyberbullying).

Cyberbullying adalah segala bentuk kekerasan yang dialami anak atau remaja dan dilakukan teman seusia mereka melalui dunia cyber atau internet. Cyber bullying adalah kejadian manakala seorang anak atau remaja diejek, dihina, diintimidasi, atau dipermalukan oleh anak atau remaja lain melalui media internet, teknologi digital atau telepon seluler.

Segala bentuk penindasan melalui dunia maya yang dilakukan oleh pelaku yang berusia kurang dari atau sama dengan 18 tahun termasuk kedalam kategori cyberbullying, sedangkan apabila pelaku berusia lebih dari itu maka kegiatan itu termasuk kedalam cybercrime. Cyberbullying dapat berupa ancaman melalui e-mail, mengunggah foto yang mempermalukan korban, membuat situs web untuk menyebar fitnah dan mengolok-olok korban hingga mengakses akun jejaring sosial orang lain untuk mengancam korban dan membuat masalah.

Motivasi pelaku melakukan hal ini dapat bermacam-macam. Dimulai dari balas dendam, iri, marah, frustasi, ingin mencari perhatian, mengisi waktu luang hingga tak jarang hal ini dilakukan atas dasar bercanda. Terkadang kasus ini sering terjadi disekitar kita, namun banyak yang menganggapnya ini adalah masalah yang sepele, bahkan ada juga yang tak peduli. Banyak yang tidak tau bahwa masalah ini dapat menjadi masalah yang serius jika dibiarkan. Seperti halnya masalah yang menimpa beberapa remaja dari luar negeri berikut ini. Nyawa mereka telah direnggut oleh Cyberbullying, pembunuh yang tak nampak.

1. Megan Taylor Meier
Perempuan yang tinggal di  Missouri, Amerika Serikat ini mengakhiri hidupnya dengan cara tragis, yakni bunuh diri dengan gantung diri beberapa minggu sebelum hari ulang tahunnya. Setelah diselidiki, polisi menemukan bukti bahwa Megan stres setelah mengalami cyber bullying lewat social media oleh temannya.

2. Phoebe Prince
Perempuan cantik yang baru pindah dari Irlandia ke Massachusetts, Amerika Serikat ini juga adalah contoh sisi kelam social media. Kisah kematian perempuan cantik berusia 15 tahun diduga juga karena dibully oleh temannya.

3. Amanda Todd
Remaja 15 tahun memposting video YouTube tentang tindakan bully yang dialaminya sebelum ia ditemukan tewas di rumahnya, Kanada. Ia telah menerima perlakukan cyber bullying (pelecehan di dunia maya) selama 3 tahun.

4. Katie Webb
Perempuan berusia 12 tahun ini tewas karena gantung diri di rumahnya di Evesham, Worcestershire, Inggris. Menurut petugas, tak ada tanda-tanda yang mencurigakan dengan kematian gadis ini. Namun dalam penyelidikan terungkap, dari teman-temannya diketahui, Katie menjadi bulan-bulanan di media sosial karena gaya rambut dan pakaiannya yang tidak bermerk.

5. Jade Stringer
Gadis berusia 14 tahun ini ditemukan gantung diri oleh ayahnya di kamar. Dari teman-temannya terungkap, Stringer mengalami bully karena dirinya terlalu menarik dan disukai banyak orang.

6. Sheniz 
Gadis asal Australia yang berusia 14 tahun  ini tewas karena bunuh diri dengan alasan ada yang membuat tulisan-tulisan berisi kebencian di Facebook-nya. 

Sungguh tragis nasib dari remaja remaja tersebut, mereka seharusnya berhak mendapatkan masa depan yang lebih cerah namun akibat ulah dari oknum yang tak bertanggung jawab, mereka harus merenggut nyawa mereka sendiri. Begitu jahatnya para pelaku penindasan ini. Kata kata kasar yang sangat mudah mereka lontarkan telah menjadi pedang yang sangat tajam dan melukai korbannya. Terlebih lagi di dunia maya identitas mereka sangat mudah untuk dirahasisakan. Kurangnya pengawasan dari orang seitar mereka dapat menjadi salah satu penyebab kejadian ini. Oleh karena itu kita harus mulai melihat ke sekitar kita. 

Dengarkan keluh kesah mereka yang menjadi korban jika ada di lingkungan sekitar kita, mungkin bagi kita itu tidak ada apa apanya namun itu sangat berarti bagi mereka. Perangi orang orang yang melakukan penindasan sehingga kejadian serupa tidak terjadi lagi.

Referensi:

http://citizen6.liputan6.com/read/597254/6-korban-cyberbullying-yang-berakhir-bunuh-diri
https://id.wikipedia.org/wiki/Cyberbullying

0 komentar:

Posting Komentar

 
My Story Blog Design by Ipietoon